Kami masih saling berpelukan di tempat tidur besar di kamar Valdo, setelah melakukan permainan cinta yang sungguh membara. Valdo membelai-belai rambutku dan bertanya lembut. “ Kamu mau sarapan apa , Nana?” “ Apa aja. Aku biasa di rumah juga hanya minum segelas s**u atau jus untuk sarapan.” Jawabku sambil mengelus-elus dagu Valdo yang kasar. “ Valdi selalu klimis ya? Jadinya kamu nggak pernah mengelus-ngelus dagu pria yang kasar seperti punyaku.” Katanya sambil tersenyum. “ Iya. ini pertama kalinya bagiku. Dulunya aku suka dengan pria klimis, bersih, rapi dan tenang seperti Valdi. Tapi sekarang kriteria seperti itu sudah hilang , kini aku kok suka dengan semua yang ada di dirimu. Dagumu dan pipimu yang ditumbuhi brewokan halus, gaya bicaramu yang ceplas-ceplos, matamu yang selalu bers