Aku melambai ke mobil yang dikemudikan papa mertuaku. Viona yang duduk di kursi belakang bersama suster Lely,pengasuhnya juga melambai-lambai padaku. “ Bye.. Bye Mama. Baik-baik di rumah ya. Jangan nakal. ” Katanya lucu. Dia meniru , kata-kata yang selalu aku ucapkan bila aku berangkat ke kampus. Anak-anak memang peniru sejati dari semua tingkah laku orangtuanya. Aku yakin pasti papa Anton dan Mama Dyna yang mendengar kata-katanya akan tertawa gembira. Viona adalah pelipur lara buat kedua orangtua itu, setelah kehilangan Valdi. Hari ini, aku juga diberi tugas oleh Papa Anton, mengawasi pabrik konveksinya yang setiap Sabtu , penjahit-penjahitnya akan gajian. Papa menyuruhku bertanggung jawab untuk memberikan gaji kepada 20 orang penjahitnya hari ini. “ Uang gajinya ada di brankas. List