Mereka mulai berdiskusi dengan sangat seriusan sekali. Akhirnya, mereka pun setuju dengan keputusan bersama, acara pernikahan Kai dan Lexy akan semakin dipercepat, karena semua sudah dipikirkan matang-matang. Kai, sejak tadi memperhatikan kekasih hatinya yang hanya diam tanpa ekspresi, merasa sedikit khawatir akhirnya angkat suara. “Sebentar, Daddy,” potong Kai, mereka semua menoleh ke arahnya, menatap lelaki muda itu bingung. “Maaf, kalau aku memotong pembicaraan, tapi aku ingin lebih dulu mengajukan pertanyaan pada Lexy.” Wanita yang disebut namanya itu langsung menoleh, menatap Kai dengan tatapan yang datar tanpa ekspresi. “Lexy, kamu yakin dengan keputusan ini? Kalau memang kamu tak setuju dan masih membutuhkan waktu, aku tak masalah. Kau tahu bahwa kita bisa memperlambatnya jika me