Sebenarnya Kyra sudah memiliki feeling tidak enak di dalam hatinya.
Ia takut kalau kawan-kawannya akan menolak tawarannya seperti mana biasanya yang mereka lakukan kepada Kyra. Tahu sendiri bagaimana Kyra kerap kali menjadi bahan bully-an mereka setiap saat. Yang terkadang membuat isi kepala Kyra serasa ingin pecah namun tak bisa ia utarakan. Membalasnya juga ia tak bisa karena tak mempunyai nyali yang kuat untuk membantah.
Sembari menunggu jawaban dari kawan sekelasnya itu, Kyra memejamkan mata berharap ada respon positif yang keluar dari mulut mereka.
Dan ternyata respon positif yang ia tunggu-tunggu kehadirannya itu benar-benar ada.
“Mau dong kerjain tugas rangkuman Bahasa Indonesia, Ra. Capek nih tangan gue pegel nulis rangkumannya.” kata anak kelas yang duduk di meja depan.
“Ah,
