"Bagaimana? Kau terima tidak?" tanya Jim, menegakkan punggungnya dan memajukan badannya. Menatap Lili intens membuat wanita itu semakin gugup, bimbang dan ragu untuk memutuskan. Kembali berpikir sejenak lalu sebuah keputusan terpaksa harus Lili utarakan. Ya, dia menerima tawaran Jim. Bagaiamana pun juga, ia memang sangat membutuhkan pekerjaan. Penawaran dengan gelar asisten yang nantinya tersemat kepadanya. Toh, pekerjaan ini hanya untuk sementara. Seandainya kelak Lili mendapat pekerjaan baru yang lebih baik dari ini tentunya, maka Lili akan memilih meninggalkan pekerjaan sebagai asisten pribadi Jeremy Abraham. "Baiklah. Aku terima tawaranmu," jawab Lili sedikit ragu. Jim menautkan kedua alisnya. Tak menyangka jika Lili akan menerima tawarannya. Baiklah, memang tak ada salahnya jika