ENAM BELAS

1412 Kata

Sesungguhnya mereka hanyalah dua insan yang dipermainkan oleh takdir. Tidak menyadari dan saling menutup mata masing-masing dengan kebodohan yang sama. *** Adakah yang  bisa menjelaskan mengapa tubuh Alika bisa berakhir terduduk di sofa sudut ruangan yang berada di dalam ruangan pencentak bongkahan emas Aldra. Sedari tadi bahkan otak pintar Alika sibuk memikirkan cara bagaimana untuk keluar dari ruangan membosankan ini. Terdiam seorang diri, dan terduduk lama hingga membuat bongkahan pantatnya merasa terbakar. Apa yang dipikirkan pria berengsek itu? Bukannya mengantarkan pulang malah menyeret paksa tubuhnya ke dalam kantor dan mendapatkan tatapan tidak manusiawi dari para karyawan. Apa pria itu menginkan kematian Alika di ujung tatapan jijik para karyawannya. Satu helaan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN