DUA PULUH

1283 Kata

Ini masih pagi, udara mendingin dan membekukan, nyanyian kicauan burung yang merdu tidak merubah keadaan sedikit pun. Tubuhnya masih meringkuk di balik selimut tebal, mencoba bertahan dengan tutupan mata dan napas teratur yang disengaja. Alika hanya terlalu lelah, dan biarkan ia tertidur lebih lama. Tetapi rasa lembam bercampur dingin di dahi dan bibirnya membuat Alika terusik, Alika mencoba mengabaikan tetapi rasa lembab itu semakin mengganggunya. Lalu detik kemudian seluruh kelopak mata terpejam itu perlahan tergantikan dengan napas tercekat berserta bulatan mata sempurna saat wajah tampan Aldra ada dalam jarak beberapa senti dari wajahnya. Kenapa si berengsek ada di sini? "Kau sudah bangun." Satu sapaan dari Aldra mampu membuat debaran jantung Alika kembali terdenga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN