Lelaki pembohong itu terlihat dari kedua matanya dan cara ia berbicara. Aku sudah sering bertemu dengan beebrapa jenis pembohong di dunia ini, dan kesamaannya adalah karena mereka sangat pintar dalam mengambil hati seseorang. Itu lah yang aku rasakan saat ini. Aku merasa bahwa hatiku mulai kasihan dan ingin kembali padanya. Namun kembali lagi mengingatkan diri, bahwa laki laki ini memang lah tidak tulus padaku bahkan ketika ia awal ingin mendekatiku.
"Maaf sekali, bara. Sepertinya saya tidak tertarik dengan semua rayuan mu itu," Aku memilih untuk meninggalkannya dan mencari buku yang aku inginkan. namun rupanya ia masih tidak terima, sehingga ia terus mengikutiku membuatku kesal sekali jadinya.
"Apa sih masksud kamu? kenapa kamu harus mengikuti aku? kamu sadar gak kalau di sini tuh ban
