Tidak Untuk Sebuah Pernikahan.

1504 Kata

Aku masih berada di kantor, ketika Adnan pergi dengan terburu buru. Laki laki itu bilang, kalau ia memiliki urusan yang tidak bisa tinggalkan, dan aku tidak tahu apa urusannya itu. Sementara Ines juga pulang, karena ini memang sudah waktunya. Aku harus lembut sampai pukul delapan malam, karena memang aku memiliki pekerjaan yang banyak. Ku lihat pintunya Ben terbuka, membuatku menghela napas dalam. Aku sungguh enggak siap untuk berhadapan dengannya. "Kamu lembur?" aku tahu dia berpura pura bertanya. Dia benar benar munafik dan jahat sekali. "Iya, tuan." "Aku ingin bicara lebih banyak lagi sama kamu." "Tentang apa? apakah tuan masih belum puas menyakiti saya?" "Saya nyakitin kamu?" dia terkekeh pelan, sungguh menyeramkan. Aku sungguh ingin sekali keluar dari perusahaan ini, kalau saja

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN