“Arbela!” “Be—Bela.” Kata Evelyn dengan tubuh bergetar karena syok. Reyhan memeluk bunda Evelyn yang sudah merosot sambil terisak. Arbela luruh ke tanah dengan perut yang sudah bercucuran darah. Salah satu bodyguard dengan cepat menendang wajah si pria, saat si pria akan menancapkan pisau lebih dalam lagi ke Arbela. Dan bodyguard yang lainnya langsung meringkus sang nenek dan si pria. Elang berlari menghampiri Arbela dan langsung menggendong Arbela ke mobil yang sudah di siapkan. Brian yang sudah di telepon langsung bersiap dengan asistennya dan beberapa perawat di depan ruang IGD. Di dalam mobil Elang melihat darah yang keluar dari perut Arbela menghitam. “Kenapa darahnya hitam?” Bodyguard yang melihat darah di perut Arbela berwarna hitam dengan cepat mengambil kain di das