Tiga tahun sudah berlalu, Gavin menatap pantulan dirinya di depan cermin dengan senyuman manis yang membuat siapa saja yang melihatnya akan meleleh. Gavin melihat pada kopernya, dan tertawa pelan. Dirinya sudah kembali ke Indonesia, tapi, tidak ada yang tahu tentang dirinya yang sudah kembali ke sini. Pengobatannya di sana berjalan dengan cepat, hanya membutuhkan dua tahun dan Gavin sudah dinyatakan sembuh dan Gavin sudah seperti orang-orang pada umumnya. Tidak memiliki keinginan untuk menyakiti orang lagi, tapi, dirinya tidak akan diam, kalau ketenangan diusik. Gavin memasang jam tangan di pergelangan tangannya, dengan senyuman manis menghiasi wajahnya. Gavin mengambil kunci mobil dan juga tasnya, yang dia taruh di atas meja yang berada dalam apartemenn