Akhirnya Luna bebas

1243 Kata

Satria tidak bodoh. Ia tahu Permana pasti mengerahkan segala cara untuk menemukan Luna. Di ruangan gelap yang hanya diterangi cahaya temaram dari lampu gantung, ia menatap layar ponselnya. Sebuah pesan masuk dari seseorang yang berada di pihaknya: "Mereka menuju rumah tua. Hati-hati, Permana bergerak cepat." Senyum miring terukir di wajahnya. “Permana, kau pikir aku akan membiarkanmu menang semudah itu?” gumamnya sambil mematikan ponsel Luna yang ia rampas sejak mereka tiba di tempat itu. Dengan cekatan, Satria mengambil ponsel lainnya—ponsel khusus yang telah dimodifikasi. Ia mengaktifkan perangkat pengacau sinyal yang secara otomatis mengacak lokasi mereka. Kini, tidak ada yang bisa melacak keberadaan mereka. --- Luna duduk di kursi di sudut ruangan. Tangan dan kakinya tidak terik

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN