Masalah Besar

1423 Kata

Ini siapa?” tanya Luna, suaranya sedikit bergetar. Berlin tersenyum tipis, meskipun Luna tidak bisa melihatnya. Ia dengan santai duduk di pinggir tempat tidur Permana, memainkan ujung rambutnya. “Oh, aku Berlin. Sekretaris Mas Permana,” jawabnya santai. “Ada yang bisa aku sampaikan ke beliau?” Luna terdiam sesaat. Otaknya memproses semua informasi ini. Berlin? Sekretarisnya? Tapi kenapa dia ada di kamar hotel Permana? Berlin yang menyadari kebisuan Luna tersenyum penuh kemenangan. Dengan nada sedikit menggoda, ia menambahkan, “Mas Permana pasti akan segera keluar dari kamar mandi. Kamu mau aku panggilin?” Luna menggigit bibirnya, mencoba mengendalikan emosinya. “Tidak perlu,” jawabnya singkat sebelum langsung menutup panggilan. Berlin menatap layar ponsel yang kini sudah mati, lalu t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN