"Permisi Tante, Iren nya ada?" Aleta ingin meraih tangannya Mamahnya Iren. Namun sayang, ibu dari sahabatnya itu malah menjauhkan nya dan bersidekap d**a. "Iren lagi belajar sama Hazel! Kamu ngapain ke sini?!" Aleta menunduk dan menggigit bibirnya. "Eh, kami janji mau nengok Rizki Tante, dan--" "Kami sekeluarga akan menengok Rizki, pastinya. Dia salah satu anak pemilik aset di perusahaan saya. Kamu jangan khawatir!" Aleta mengangguk samar dengan senyuman pahitnya. "Iya, Tante." "Aleta! Saya tahu, kamu sedang butuh uang! Tapi saya mohon kamu jangan minta sama anak saya! Dia masih butuh shoping untuk kesenangannya." "Maaf, Tente. Saya tidak pernah--" "Saya tahu! Kamu tidak pernah minta. Dan anak saya memang berhati mulia. Tidak pernah mengatakan apa pun pada saya. Tapi dia tidak tahu