Malam merayap tenang. Angin membelai lembut tirai rumah mereka berdua. Naya sedang bersiap-siap sebelum keberangkatan honeymoon. Naya sudah selesai packing. Sekarang Naya hanya ingin mandi dan tidur… sampai Leo datang dengan rambut yang masih basah dan aroma sabun yang menyegarkan. “Enggak ngantuk?” tanya Leo, berdiri di depan ranjang dengan tatapan yang agak... penuh maksud. Naya menoleh, “Ngantuk, sih. Tapi kamu kelihatan kayak punya rencana.” Leo naik ke ranjang, duduk bersila seperti anak kecil, lalu menarik tangan Naya. “Kita resmi suami istri sekarang. Malam ini penting, ya enggak?” Naya terkikik. “Maksud kamu, malam pertama? Ini sudah hari ketiga, lho.” Leo mengangguk pelan, ekspresinya berubah serius. "Iya, sih, tapi belum terhitung terlambat disebut malam pertama kita re

