Bab 42 Pulang ke rumah Ortu

1056 Kata

Udara Yogjakarta sore itu berbeda dengan udara kota besar. Lebih lembut, lebih basah, ada aroma sawah yang samar-samar masuk ke jendela mobil. Naya bersandar di kursi penumpang, matanya menerawang ke jalan kecil beraspal setengah, diapit pepohonan pisang dan rumah-rumah sederhana. “Kamu sudah lama nggak pulang, ya?” Suara Leo tenang, tangannya tetap mantap di setir. Naya mengangguk, senyum kecil muncul. “Iya, sudah sebulan sejak aku nikah sama kamu.” Leo melirik istrinya sekilas. “Kira-kira aku bakal digeruduk, nggak?” “Bukan kira-kira lagi.” Naya mendengus. “Udah pasti. Siap-siap, CEO. Keluargaku tuh kalau nyambut orang kayak konser dangdut.” Leo terkekeh pelan, seakan sudah menduga. Mobil berhenti di depan rumah joglo sederhana dengan halaman luas. Ada jemuran baju di sisi kanan, m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN