Sudah lima hari sejak Emir dirawat di rumah sakit, dan selama itu pula Pasha semakin sering menunjukkan perhatiannya pada Yaya. Awalnya, gadis itu menganggap kehadiran Pasha hanya kebetulan. Tapi lama-lama, rasanya seperti pria itu selalu ada di mana pun ia berada—mengantar dan menjemputnya, menungguinya di luar kelas, bahkan kadang membawakan kopi atau camilan tanpa diminta.
Pasha memang tidak pernah memaksa, tapi kehadirannya terlalu nyata untuk diabaikan.
Siang di kampus,Yaya berjalan cepat menuju gerbang kampus, berharap bisa segera sampai sebelum seseorang yang belakangan ini suka muncul tiba-tiba kembali mengganggunya. Namun, harapannya langsung pupus ketika sebuah SUV hitam berhenti tepat di depannya.
Jendela mobil itu turun, memperlihatkan sosok Pasha yang duduk santai di balik
