Pintu apartemen Gina dibuka dari luar dan terlihat wanita itu berjalan masuk ke dalam apartemen dengan terburu-buru dan langsung menutup kembali pintu apartemen tersebut. Beberapa detik Gina hanya berdiri diam dengan punggung yang bersandar di belakang pintu dan tangan yang terus memegang dadanya yang tengah berdegup kencang saat ini. “Gina, kenapa kamu selemah ini sih?” gerutunya dengan nada kesal sambil mengacak-acak rambutnya frustasi ketika bayangan kejadian di tempat parkir kantornya kembali terngiang dalam pikirannya. Saat kejadian ciuman antara dirinya dengan Rafael beberapa saat yang lalu, begitu otaknya kembali berfungsi dan menyadari apa yang terjadi Gina langsung bergerak refleks mendorong keras dad4 Rafael hingga pelukan pria itu terlepas. Tanpa menunggu lama ia langsung ber