Gina berjalan memasuki rumahnya dengan langkah pelan. Pandangannya nampak kosong dan lesu. Karena jam yang sudah menunjukkan pukul sepuluh malam suasana rumahnya nampak sudah begitu sepi. Kemungkinan kedua orangtuanya saat ini sudah beristirahat di kamar mereka masing-masing. Ia cukup bersyukur tidak perlu berbicara dengan Mamanya lagi saat ini, karena tenaganya benar-benar sudah tidak ada. Langkah kakinya berjalan ke arah tangga menuju lantai dua tempat kamarnya berasal. Begitu sampai di sana Gina langsung masuk ke dalam kamarnya dan berjalan menuju ranjang. Ketika ia sudah duduk di atas ranjang, satu tetes airmata perlahan mulai jatuh dari matanya dan membasahi pipinya. Saat berada di rumah orangtua Rafael tadi, ia sudah berusaha sekuat tenaga untuk menahan air matanya sekuat tenaga