Pria itu mengawasi seluruh pergerakan janda tua dan anak bungsunya. Dia tersenyum kecil kala menatap wajah mereka tampak ketakutan. Sepertinya rasa trauma telah mendarah daging, tapi hal itu tidak membuat Teo kasihan. Dia membiarkan mereka, bukan berarti membebaskannya begitu saja, tetapi berada di bawah pengawasannya. Ponselnya bergetar di balik saku. Cepat-cepat tangannya merogoh, menatap layar gawai tersebut, hingga menimbulkan senyuman simpul di bibirnya. Akhir-akhir ini suasana hati Teo sedang baik-baik saja, malah berbunga-bunga. Terlebih hampir setiap hari dia mendapatkan pesan balasan dari wanita yang dicintainya, Gladys. Setiap kali dirinya mengirimkan pesan, Gladys selalu membalasnya. Walaupun kadang berjarak waktu lumayan lama. Namun Gladys selalu memberi penjelasan kalau dirin