28. Kita Sudahi Saja

1504 Kata

Beraninya kamu bilang kayak gitu, Gladys Sayang. Apa perasaanku selama ini ke kamu masih kurang? Bahkan selama ini hatiku hanya terisi satu nama, yaitu kamu. Teo meremas tangannya sendiri dengan kuat, hingga kuku-kukunya memutih. Sambungan teleponnya masih terhubung, dia memilih diam, mendengarkan suara dari seberang. Suara yang paling dia nantikan dan rindukan. Wanita pujaan hatinya dari dahulu hingga sekarang, tidak pernah berubah dan tergantikan. "Kamu masih mendengarkan suaraku kan, Glad? Apa kamu turut membayangkan malam panas sama aku?" Teo menarik napas kasar, bibirnya menyunggingkan lengkungan tipis. "Aku tahu, Glad, kamu pasti menginginkan hal yang sama kayak aku. Kenapa begitu sulit untuk mengakui hal itu, Cantik? Apa kamu begitu tertekan dengan suami buruk rupamu itu?" Tawa

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN