80. Bukan Akhir

1999 Kata

"Mama! Mama!" Eunha heboh sendiri. Tatapannya tidak lepas dari layar ponselnya. Eunha berlari menyusul Gladys dan Yudha yang sedang asik berenang bersama Alvin juga. "Awas kepleset, Kak!" seru Yudha ketika melihat anak gadisnya berlarian ke arah kolam. "Apa sih, Kak? Heboh banget perasaan." Gladys keluar dari kolam. Membalut tubuhnya dengan handuk kimono dan duduk di samping Yudha yang sudah lebih dulu duduk di lounger yang sengaja disediakan di sisi kolam. Eunha ikut duduk di lounger satunya yang posisinya jadi berhadapan dengan Gladys dan Yudha. Dia menunjukkan layar ponselnya ke sang mama. Kening Gladys mengerut. "Apa, Kak?" tanya Gladys karena dia tidak melihat ada keanehan di layar ponsel putrinya yang sudah berusia lima belas tahun itu. "Astaga Mama! Ini lihat, lagunya Mama lag

Cerita bagus bermula dari sini

Unduh dengan memindai kode QR untuk membaca banyak cerita gratis dan buku yang diperbarui setiap hari

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN