Hasan menatap Hartawan dan Sasri dengan sendu, ia sangat menghormati keduanya. Ia menyadari kesalahannya dan oleh karean itu ia memilih segera pergi dari sini. Sasri menghela napasnya karena sepertinya Hasan salah paham saat ini, apalagi Hasan pasti merasa sangat rendah diri. "Bagaimana kalau kepergian Pak Hasan ditunda dulu, lagian kenapa pergi buru-buru sekali," ucap Sasri. "Lebih cepat lebih baik karena saya tidak ingin Popy melakukan kesalahan yang lebih banyak lagi," ucap Hartawan. "Apa kesalahan Nak Popy?" Tanya Sasri. "Maafkan saya, saya tidak bisa mendidik putri saya dengan baik!" Ucap Hasan. "Ayah...aku..." ucap Popy membuat Hartawan naik pitam dan ia menampar wajah Popy. Sasri sangat tekejut begitupula Hartawan, Nenek Kemala dan Kakek Marta. "Kenapa kamu menampar Popy, Hasan