Lintang terpaku mendengar ucapan Vanesha, perlahan dia melepaskan tangan perempuan muda itu dengan wajah sendu. “Tolong maafkan dia, Raffa tak tahu seberapa berharganya berlian yang dia campakkan!” ucapnya lirih. Vanesha pun ikut terdiam di tempatnya, dia tak bermaksud bersikap kasar pada Lintang, tapi dia memang benar-benar tak ingin mendengar apapun lagi tentang Raffa. “Maafkan aku, tapi sebaiknya Anda berdua kembali ke sana,” ucapnya dengan d**a sesak, “karena Raffa mungkin saja dalam bahaya, akan ada perang mafia terbesar antara kelompoknya dengan musuh bebuyutannya.” “Apa?” Arthur kaget mendengarnya, Lintang pun membelalak dan langsung menangis panik. “Musuhnya memiliki dendam pribadi terhadap Raffa dan beberapa kali pernah mencoba membunuh Raffa, namun selalu gagal,” tutur Vanes