Setelah membuat Raffa terkejut, dimana Vanesha mengayunkan keras pisau di tangannya untuk memotong wortel juga daging ayam dengan bervariasi bentuk serta ukuran, Vanesha kembali mendorong tubuh kekar Raffa ke samping menggunakan siku runcingnya. “Menyingkir dari hadapanku! Tidakah kau lihat aku sedang sibuk?” Vanesha berjalan ke wastafel untuk mencuci bahan makanan lainnya sebelum ia cemplungkan ke dalam panci yang airnya sudah mendidih. Raffa sang bos mafia muda yang tampan nan rupawan, idola banyak para wanita, harus menelan ludah pahit berulang kali karena kekasihnya sedang merajuk marah. Sembari menunggu masakannya matang, Vanesha mengatur dua set piring dan mangkuk di atas meja, beserta alat makan seperti sendok, garpu dan sumpit. Diam-diam Raffa menyunggingkan senyuman samar di