Hali mempercepat langkahnya menuju ruangan penitipan anak. Tentu saja semua itu karena Rey. Bocah yang sudah dia anggap sebagai anaknya sendiri. Dia membuka pintu ruangan penitipan anak dengan kasar. Tak lupa Hali mengatakan nama Rey memakai nada lantang. "Rey, Ayah ada di sini!" Sekarang Hali menjadi pusat perhatian dan tak berapa lama beberapa anak kecil mulai menangis karena ketakutan sekaligus terkejut. Sementara Rey mengerjapkan matanya. "Paman Hali!" Hali yang awalnya merasa bersalah kini langsung memusatkan perhatian terhadap sosok Rey. Dia tampak baik-baik saja malah ceria sekali. Hanya satu kesimpulan di benak pria itu. Syifa berbohong! "Paman, kenapa ada di sini? Cali Bunda ya?" Hali tersenyum. Diusapnya rambut milik Rey kemudian mengangguk. "Di mana Bundamu?" Rey lantas me