"Apaan sih?! Marah-marah terus, kalau keberatan ya jangan jemput aku," omel Syifa ikut dongkol. Hendak menutup pintu Hali mencegat dengan mencengkram lengan sekretarisnya namun tidak menyakitkan. "Iya aku minta maaf, aku akan menunggumu tapi yang cepat ya setelah itu kita harus ke mall buat beli baju." Syifa memandang teliti pada pria itu. Dari sorot mata tampak jelas ada perasaan bersalah tetapi bibirnya mengerucut kesal ditambah tak melihat ke arahnya. "Ya sudah aku ganti baju dulu tidak lama kok." Lantas Syifa menutup pintu apartemen, mengganti pakaian secepat mungkin dan hanya memakai make up sederhana. Tak berapa lama mereka akhirnya tiba di sebuah pasar malam. Suasana ramai tak lantas menyurutkan langkah Hali untuk masuk dan berdesak-desakan sementara Syifa, wanita itu tak bisa me