Hali berusaha bangun dan berjalan menuju pintu apartemen setelah dia meminum obat pengar yang diberikan Adwan. Meski agak linglung, Hali sampai kemudian membuka pintu. Tampaklah Rey yang sudah segar tidak seperti Hali yang masih memakai baju kemarin. "Paman, salapan di lumah Bunda sudah masak." "Iya." balas Hali pendek. Senyuman Rey menghilang begitu melihat mata merah milik Hali. Dia pun teringat dengan kejadian yang sama tempo lalu. Buru-buru Rey menutup sepasang matanya membuat Hali bingung. "Rey kok menutup mata?" "Takut." "Takut? Takut apa?" "Takut ketulalan sakit mata. Mata Paman Hali melah." awalnya Hali agak kurang mengerti, tetapi saat Hali melihat sepasang matanya dengan kamera ponsel pria itu mengingat dirinya pernah menakuti Rey dengan sepasang matanya yang merah karena g