Bab 23

820 Kata

Akan tetapi Rey tak memungkiri jika dia sedih. Sedih sebab tak akan memanggil Hali dengan sebutan Ayah begitu juga dengan kenyataan kalau orang yang selalu dia panggil Ayah itu bukanlah Ayahnya. Mata Rey mulai berkaca-kaca dan setelahnya dia mulai menangis dengan suara kuat. Semua orang kembali menatap mereka tapi kali ini Syifa hanya termenung lesu. Sementara itu, Hali berusaha mengejar Marisa yang melangkah dengan cepat. Ketika ada kesempatan, Hali segera menarik tangan Marisa dan membuatnya berputar menghadap ke arahnya. "Kenapa kau mengejarku? Rey pasti akan sedih pergilah hibur Rey!" "Tidak, aku akan tetap bersamamu. Kau kekasihku Marisa!" "Apa hubungan kita lebih penting dari perasaan kecewa seorang anak? Dia benar, akan lebih baik kalau aku tidak datang ke sana karena hanya men

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN