Happy Reading. Restoran itu dipenuhi obrolan pelan dan denting peralatan makan yang lembut. Cahaya lampu kuning hangat memberikan suasana intim yang sempurna, tempat yang ideal untuk makan malam yang tenang. Lina duduk di sudut, di depan Gilang, seorang rekan kerjanya yang selalu berhasil membuatnya tertawa. Malam ini, mereka memutuskan untuk makan malam setelah hari kerja yang panjang dan melelahkan di kantor. “Jadi, Lina,” Gilang mulai, menyeringai, “kenapa kamu selalu serius di kantor? Padahal, lihat nih, di luar kamu bisa santai banget.” Lina tertawa, suaranya renyah. “Ya gimana, kan aku harus terlihat profesional. Masa iya mau ketawa-ketiwi di depan klien?” Gilang menggelengkan kepala, tetap tersenyum. “Tapi kamu bisa bikin suasana kantor lebih hidup kalau kamu sering tertawa

