Happy Reading. Beberapa hari kemudian. "Clau, bolehkah aku memintamu untuk menemaniku setiap kali pergi terapi di rumah sakit?" Reza menolehkan kepalanya untuk menatap wajah Claudia dengan tatapan penuh tanya, berharap dirinya tidak mendapatkan penolakan dari wanita yang saat ini ada di sampingnya itu. "Terapi?" Reza langsung menganggukkan kepalanya. "Benar, aku akan melakukan terapi di salah satu rumah sakit bersama dokter ortopedi yang tidak lain adalah sahabatku sendiri. Bagaimana, kamu tidak keberatan kan untuk menemaniku?" Selain patah kaki, otot-otot pinggul Reza melemah dan dia ditakutkan mengalami kelumpuhan, jadi dia harus melakukan terapi rutin untuk pemulihan. Kata dokter masih bisa berjalan lagi seperti semula kalau mau melakukan terapi rutin. Claudia tanpa ragu langs

