Bab 24

1678 Kata

Naura melempar barang apa saja yang berada di kamarnya. Sudah tiga hari setelah Attar mengantarnya ke rumah sakit, pria itu tidak pernah menunjukkan batang hidungnya. Naura kalap. Ia ingin pria itu berada di sisinya. Ia ingin Attar mendampinginya setiap saat. Naura ingin Attar. Ya, hanya menginginkan pria itu. Wandi merasa sedih sekaligus kalut melihat tingkah polah sang putri. Pria paruh baya itu mencoba menghubungi Attar, tetapi sayang pria itu tidak pernah menjawab panggilan darinya. Wandi kelimpungan, tidak tahu bagaimana caranya menenangkan Naura. Putrinya mengamuk dengan mulut yang tak henti meneriakan nama Attar. "Pak Wandi, bagaimana kalau kita bawa saja putrinya ke rumah sakit jiwa? Takutnya nanti malah membahayakan Pak Wandi dan bisa jadi merambat ke warga sekitar," saran salah

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN