"Ekhem.. ! " Deheman keras itu membuat ku sedikit kaget. Dan refleks aku langsung menoleh ke asal suara. "Keynal " kaget ku saat melihatnya berdiri beberapa langkah dari aku dan Keenan. Dia berdiri dengan tatapan dingin dan tajam nya. Sambil satu tangan di masukkan kedalam saku celana hitam nya. Satu lagi menenteng satu kantong plastik kresek warna putih. Dan dengan cepat aku melepaskan tangan ku yang menggenggam tangan Keenan. Ini akan jadi salah paham. "Nal, ini gak... " ucapan ku terhenti saat Keynal mengangkat tangan kanan nya menginstruksi agar aku diam. "Aku fikir kalian sudah berakhir " ujarnya dengan nada dingin. "Nal ini gak seperti apa yang kamu fikirkan " ujar ku melangkah mendekat padanya. "Pak, pak Keynal jangan salah paham, saya dan Veranda tidak ada hubungan apa apa