Pacaran dengan Kafa adalah hal terakhir yang pernah kubayangkan akan terjadi dalam kehidupanku ini. Idola yang sudah kukagumi sejak SMA meskipun sepertinya dia tidak ingat denganku, tapi beruntungnya aku bisa dekat—bahkan menjalin hubungan spesial dengannya sekarang. Tidak ada hal lain yang bisa kuharapkan darinya lagi—sebagai fans yang terfasilitasi, tersalurkan hasratnya untuk mencintai sang idola. Mencintai. Ceila bahasaku kampungan sekali. Hubungan kami sudah berlangsung cukup lama, sepertinya sudah hampir lima bulan. Time flies so fast. Aku juga tidak menutupi lagi hubunganku dengannya dari Ibu. Karena Kafa rajin sekali ngapel malam minggu di rumah—kecuali ada jadwal piket. Berbanding terbalik dengan Kafa, aku semakin jarang menemukan Rama main kerumah. Bukannya apa, tapi sepertinya