Sean sudah berada di depan pintu kamar gadis itu. Namun ia tidak bisa masuk. Karena gadis itu menguncinya dari dalam. "Gledys buka! " Sean mengetuk pintunya berkali-kali. Tapi memang tak ada jawaban. Namun detik berikutnya ia mendengarkan sebuah alunan piano. Gadis itu memainkannya begitu indah, namun terdapat emosi kepedihan di dalamnya. Alunan itu seperti tangisan pedih yang hanya si pemainnya saja yang merasakannya. Dan Sean merasakan hal itu. "Gledys!" Masih tidak ada jawaban. Malah alunan piano itu terdengar semakin menyedihkan. Sean cemas, lantas ia mendobrak pintu tersebut dan akhirnya terbuka. Ia bisa melihat gadis itu sedang duduk menungganginya, dengan punggungnya yang tergoncang. Menandakan kalau gadis itu sedang menangis. "Gledys... " lirihnya. Permainan piano itu terhent