Bab 22. Amarah Fira

1142 Kata

Ruang tengah terasa hening sejenak, kebetulan sekali ada salah satu maid mengantarkan minuman untuk Rafa. Lantas pria itu meneguknya hingga tandas, tidak menyisakan setetes pun dalam gelasnya. Fira dan Brata masih tampak bersabar menunggu putranya untuk mengakui rahasia yang selama ini dirahasiakan darinya, sebelum mereka berdua yang mencari tahu sendiri. “Tidak ada yang aku rahasiakan apa pun di Balikpapan, Mam. Mama dan Papa sudah tahu jika di sana ada beberapa departement store milikku, tidak ada yang lain,” jawab Rafa berusaha tenang, meskipun buliran bening sudah membasahi keningnya. Wanita paruh baya itu memutar malas bola matanya dengan suara decakkan yang terdengar jelas. “Pah, sepertinya kita harus mencari tahu sendiri. Rafa masih saja tidak mau berkata jujur! Dipikirnya kita i

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN