Bab 76. Ilmu Putih VS Ilmu Hitam

1211 Kata

Febiola terpaksa meninggalkan ruang tunggu ICU karena ia tidak bisa melakukan video call, akan tetapi sebelumnya ia melirik ke arah kaca ruang ICU, namun, sayangnya kain gorden tertutup sehingga tidak bisa melihat ke dalam. “Huft, susah amat buat melihat ke dalam. Pokoknya semoga Kak Nina cepat mati deh,” batin Febiola berharap, kemudian ia melangkah menjauh dari sana. Sementara itu, di ruang ICU suara ayat suci Al Qur'an masih melantun dari bibir Ustaz Absori hanya saja kali ini kedua tangan pria paruh baya itu mengudara di atas tubuh Nina, sesekali tangannya berhenti di atas perut dan dadaa Nina, kemudian meniup udara dari mulutnya ke arah tersebut. Dalam proses merukiyah memang butuh waktu apalagi saat ini berpacu pula dengan waktu yang diberikan oleh pihak rumah sakit, tidak boleh le

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN