Tubuh Nina meremang, sapuan lembut dari bibir suaminya membuat ia melayang tak menentu. Gejolak yang baru ia rasakan semakin menggelitik isi perutnya. Rafa menarik wajahnya saat puas mencecapi bagian leher gadis itu, kemudian kembali memberikan sapuan yang begitu lembut nan gairah di bibir Nina. Tangannya pun mulai merayap membuka tali jubah mandi yang dikenakan Nina tanpa melepaskan sentuhan bibirnya yang semakin dalam dan memanas. Hingga tubuh gadis itu pun tak menggenakan sehelai kain apa pun. “Mas!” seru Nina menyadari jika ada hawa dingin yang menyelusup di tubuhnya yang tak berbusana. Namun, hawa dingin itu menjadi begitu hangat saat dikuasai oleh tubuh suaminya yang juga tidak mengenakan sehelai kain pun. Rasa malu menghinggapi diri Nina, apalagi ini untuk pertama kalinya ia tanpa