Entah kenapa aku merasa bahwa Bia sedikit berbeda sejak semalam. Tapi aku takut bahwa aku hanya terlalu khawatir saja mengingat kejadian yang menimpa kami belakangan ini. Aku tidak mau berprasangka, dan semoga saja memang yang aku khawatirkan tidak terjadi. “Hari ini ada jadwal penting?” Tanyaku pada asistenku karena hari ini aku berencana tidak ke kantor dan menyelidiki sesuatu yang aku khawatirkan. “Hari ini hanya ada pertemuan dengan Mr. Andrew saja nanti siang.” Jawabnya sembari menatap layar tablet andalannya itu. “Bisa di cancel atau ganti besok?” Tanyaku lagi. Asistenku terlihat mendesah, belakangan ini aku memang cukup mengacaukan pekerjaan terutama perihal jadwal yang sudah susah payah di buat asistenku ini. Tapi aku memang tidak bisa mengabaikan masalah ini. Aku harus menyeles