“Manika… apakah kamu sudah tenang di sana? Maaf… maafkan aku yang bodoh ini…” Rion menghentikan ucapannya. Isakan memaksa keluar dari tenggorokan. Namun dengan sekuat tenaga ia tahan walaupun air mata sudah jatuh di pipinya. Rion pikir air mata tidak akan keluar lagi pagi ini, karena semalaman ia menangis. Bahkan Rion hanya tidur selama satu jam. Itupun mungkin karena kelelahan menangis setelah membaca buku agenda yang berisi tulisan tangan indah dari wanita yang telah memberikannya malaikat cantik, Nur Callia Maharani, Ran-nya bersama Manika. ### Bapak, Ibu… Maafkan Ika sudah mengecewakan kalian. Karena Ika, kita jadi harus pindah rumah demi tidak ditemukan Nyonya Zanna yang mungkin saja sudah tahu kalau Ika tidak m3nggugurkan anak Kak Rion. Ika tidak tahu lagi harus bagaiman