Wanita yang Luar Biasa

2427 Kata

"Mas, udah mau berangkat kerja sekarang?" tanya Lily, ketika ia telah selesai mengikat dasi untuk Rainer. "Iya. Banyak pekerjaan yang sudah menanti di kantor." Lily nampak tertunduk lesu. Serasa baru sebentar mereka bersama-sama. Kali ini, ia akan ditinggalkan bekerja lagi. "Jangan pulang malam-malam ya, Mas?" pintanya dengan bibir yang dimajukan. "Iya. Tenang saja. Mas pasti pulang cepat. Untuk apa berlama-lama di sana. Lebih baik pulang ke rumah. Bertemu istriku yang cantik ini dan juga calon anak kita," ucap Rainer seraya mengelus perut Lily. "Iya. Nanti dia ngambek kalau ditinggal lama-lama!" ucap Lily yang menjadikan calon anaknya sebagai alasan. Padahal, ia sendiri yang akan merajuk nantinya. "Anaknya atau Mommy-nya yang ngambek? Bukannya, Mommy-nya ya, yang sering ngambek? Hm

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN