"Lama-lama anak ini bisa memiliki Ayah lain." Celetuk Barbara membuat orang-orang yang berada bersama dengannya terkejut. "Kau mengatakan apa bodoh?" Kesal Sharon memukul kepala Barbara. Barbara mendelik lalu menusuk-nusuk perutnya yang sudah memasuki usia 7 bulan ini. Sudah berbulan-bulan lamanya namun Barbara belum mendapatkan kabar Suaminya. Siapa yang kesal jika selama kehamilannya Barbara melakukannya seorang diri. Bahkan acara mengidam pun teman-temannya yang memenuhi. "Harusnya jika tahu begitu aku gugurkan saja anak ini." "Kau berbicara yang tidak-tidak sekali lagi aku yang akan mencekik mu." Geram Sharon. Barbara mengangkat bahunya lalu kembali membuat pola abstrak di perutnya. Anaknya sudah bisa bergerak bahkan menendang. Tapi yang membuat Barbara sebal anaknya begitu t