Barbara memandang Aarav yang sekarang berdiri di hadapannya. Rasa kesal masih menguasai dirinya namun hatinya tidak bisa berbohong. Barbara memeluk Aarav erat, menenggelamkan wajahnya di bahu sang Suami. Pantas Barbara merasa sempat mendapatkan pelukan ini dulu, karena rasanya nyaman dan aman. Aarav yang mendapat pelukan mendadak Istrinya terkejut. Ada apa? Apa terjadi sesuatu pada Istrinya? "Ada apa Ara? Apa ada orang yang menyakiti mu?" "Terima kasih." Bukannya menjawab pertanyaan Aarav namun Barbara malah mengucap terima kasih yang membuat Suaminya itu kebingungan. "Untuk apa?" Barbara tidak menjawab lagi. Dia tidak akan mengatakan kebenaran yang baru diketahuinya. Mungkin Aarav sudah mendapatkan Informasinya jika memang dulu mereka pernah bertemu di waktu yang tidak tepat. Wak