"Kau menculik siapa kali Bara?" Barbara mengangkat bahunya. Lalu menarik Dinda masuk ke dalam. Dinda menatap sekelilingnya. Ruangan ini begitu terisolasi, untuk kabur pun kemungkinan hanya 1%. Ini jauh dari peradaban masyarakat. Perjalanan menuju ke tempat ini saja membutuhkan waktu 2 jam lebih. Dinda meremas tangannya, dia mulai ketakutan. Dinda berpikir jika semuanya akan baik-baik saja, ini Istri Aarav mana mungkin dia melakukan hal buruk padanya. Tapi Dinda salah, Barbara bahkan berani menamparnya saat tadi dia meminta di turunkan. Belum lagi todongan pistol di kepalanya membuat dia bungkam. "Aku menitipkan dia padamu." "Haruskah?" "Tentu saja, beri makan layaknya manusia. Jika dia tidak ingin makan kau cicip saja tubuhnya." Mata Dinda membulat mendengar ucapan Barbara. Setega