Bab - 106

2352 Kata

Selepas obrolan dengan Mirna, Herman dan Rendra Juna memutuskan untuk kembali ke apartemen. Saat hendak masuk ke dalam mobil, suara Rendra menghentikan tangannya yang hendak membuka pintu mobil. "Menyerah lah, Juna." Astaga, kenapa Rendra bisa-bisanya berbicara seperti itu? Kepercayaan diri dari mana, kalau dirinya bisa kembali dengan Mawar? Bahkan, Mirna dan Herman juga tak melarangnya untuk mendekati Mawar. Apalagi Desri sudah sangat memberikan restu padanya. Kalau soal restu, Juna lebih unggul dari Rendra. Kalau soal perasaan, ini adalah hal yang patut Juna khawatirkan. Mungkin saja Mawar bilang benci, tapi hatinya mengatakan tidak. Lain di mulut lain di hati. Bukankah dia tak perlu khawatir? Karena Desri sudah memberikan rahasia bagaimana caranya menaklukkan Mawar, bukan? "Kenap

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN