Rendra sudah seperti orang kesetanan, melajukan mobilnya dengan kecepatan tinggi. Laki-laki itu bahkan sampai lupa mengenakan seat belt, saking terburu-buru ingin mengetahui keberadaan Mawar. Akhirnya setelah setengah jam menempuh perjalanan, mobil Rendra sudah memasuki perumahan elit orang tuanya. Dengan cepat memarkirkan mobilnya di garasi, lalu membanting pintu dengan cukup keras. Sampai-sampai Mirna dan Herman dibuat terkejut. "Astaga! Rendra!" pekik Mirna karena kaget. "Mawar di mana, Ma?" tanya Rendra langsung to the point. "Apa maksudmu?" Mirna tak mengerti. "Mawar ada di mana, Ma?" Rendra kembali bertanya dengan lebih jelas, setelah mampu menormalkan deru napasnya. Mirna dan Herman saling menatap, seolah-olah mereka tak mengerti apa yang dimaksud oleh Rendra. Sepertinya,

