Setelah memakan sayur asem buatan Bi Wati, kini mata Mawar terasa berat. Beberapa kali dia menguap, menahan rasa kantuknya. Mirna tersenyum melihat mata Mawar yang sudah terlihat lima watt itu. "Ren, ajak istri kamu buat istirahat," suruh Mirna pada anaknya. "Iya, Ma." Rendra bangkit dari duduknya, mengulurkan tangannya pada Mawar. Sedangkan Mawar, wanita itu menatap tangan suaminya yang ada di depannya. Ragu-ragu dia meraih tangan Rendra. "Ayok!" ajak Rendra pada istrinya. Lalu keduanya pun berjalan menaiki tangga, menuju kamar milik Rendra untuk beristirahat. Sedangkan Mirna, menatap punggung anaknya yang sudah menghilang di balik pintu. "Nggak kerasa ya, Pa. Sekarang anak kita udah gede, udah mau punya anak. Dan sebentar lagi kita bakalan punya cucuk, jadi kakek dan nenek."

