Cuaca yang sejak pagi begitu panas, tiba-tiba kini berubah mendung. Awan gelap telah menyelimuti kota, Bahkan angin dingin mulai menelisik ke tubuh. Serpihan ingatan yang samar membuat Ivan tersadar, bahwa dirinya telah melewatkan sesuatu yang berharga baginya. Begitu mengingat Sinta, Pria itu beranjak dari duduk meringkuknya. Ia segera keluar rumah untuk mengejar langkah Dina, yang mungkin sudah tertinggal jauh. Melihat sang majikan begitu buru-buru, Gunawan hanya menatap dengan heran. Kini Ivan sudah keluar dari area rumah-nya. Ia sempat berlari hingga 100 meter , namum sayang-nya Dina sudah tidak terlihat. Apalagi Ivan tidak tau, Dinabbekerja dengan siapa? Sehingga dirinya terpaksa harus menunggu waktu, untuk bisa berpapasan dengan Dina. Pria itu kini berbalik arah, kepalanya ter