Shella sudah diperbolehkan pulang. Kali ini ruangan terasa ramai, karena Divo dan Jessy juga muncul. Mereka tadi sempat menggoda Shella dan Zahrul karena sudah jadian.
Divo mendapatkan makan siang dari Shella selama satu bulan. Dan Jessy meminta promosi gratisan di media sosial milik Shella untuk produk bajunya. Ah, teman sejati. Selalu merepotkan disaat teman sedang bahagia.
“Jess, loe tinggal bareng gue lagi’kan?” tanya Shella penuh harap
“Iya, Shella sayang. Lagian, loe kan harus banyak istirahat. Bukannya lebih baik di rumah Divo dahulu.” Jessy memberi masukan
“Iya, Shell. Loe tinggal aja di rumah gue. Terus-terusan juga nggak papa. Bentar deh, gue total bayaran kemarin. Sekitar...” Divo mengotak atik kalkulator di ponselnya.
Tok...tok..tok
Sebelum Divo mengatakan nominal angka
