Matahari pagi mulai memancarkan cahayanya yang hangat, menyusup lewat celah-celah tirai di rumah Arcene. Mereka telah kembali ke rumah Arcene setelah insiden penculikan Dhruv yang berhasil digagalkan. Namun, bagi Arcene, ketenangan pagi itu tidak cukup untuk meredam rasa cemas yang selalu menghantuinya sejak kejadian penculikan Dhruv beberapa hari lalu. Meskipun Camille—pelaku penculikan—telah ditangkap dan dipenjara, trauma mendalam akibat insiden itu masih membekas di hati Arcene. Arcene duduk di kamar dengan kedua anak kembarnya, Dhruv dan Ahana, berada dalam jangkauannya. Dia tidak pernah melepaskan pandangan dari mereka, bahkan ketika sedang menonton televisi atau membaca buku. Setiap kali ada suara langkah kaki asing di depan pintu, jantungnya langsung berdegup kencang. B